Selasa, 22 Februari 2011

Hasil belajar menurun

Mengapa sampai dengan TO 2 nilai siswa kelas XII cenderung masih rendah?

Pada hari Selasa 1 Februari 2011 Litbang mengadakan survey/ observasi beberapa kelas XII dan ternyata para siswa merespon secara positif.

Jawaban dari siswa berbagai macam , ada 5(lima ) jawaban yang modusnya paling banyak yaitu:

1.Malas belajar

2.Kurang menguasai materi

3.Kurang konsentrasi

4.Kurang serius

5.Tidak siap

Urutan tersebut sekaligus merupakan ranking jawaban siswa.

Analisis :

Komponen sumberdaya yang terkait langsung dengan kelima kondisi tersebut adalah siswa dan guru

Malas belajar,kurang konsentrasi,kurang serius,dan tidak siap muaranya adalah siswa .Sedangkan kurang menguasai materi ajar jelas muaranya guru

Permasalahan:

1.Para siswa malas belajar karena kurang menguasai materi ajar,atau

2.Para siswa malas belajar sehingga kurang menguasai materi ajar.

Dari kedua hal tersebut mari kita pikirkan secara jernih untuk perbaikan kondisi yang kita inginkan.

Rekomendasi :

Jika nomor 1 yang menjadi akar persoalan maka tugas guru tinggal memberi motivasi,tetapi jika nomor 2 yang menjadi penyebab persoalan maka guru harus memperbaiki mutu pembelajaran sehingga para siswa menguasai materi pelajaran/konsep.Yang jelas kedua permasalahan tersebut sangat erat dan berkaitan

Selasa, 01 Desember 2009

Dinamika persiapan Ujian Nasional

Seiring dengan gugatan UN yang masuk ranah hukum timbul reaksi baru di masyarakat bahkan ada yang terang terangan menolak UN atau ingin menghentikan UN.Disi lain sekolah-sekolah sisbuk mempersiapkan diri agar UN berhasil.
Sebagai masyarakat yang terkait dengan dunia pendidikan maka kita harus proporsional menyikapi perkembangan kasus uN ini.Mengutip pernyataan Kepala Biro Humas MA yang dimuat dalam kompas 2 Desember 2009" Mahkamah Agung tidak pernah melarang pelaksanaan ujian nasional di dalam putusan kasasinya. Mahkamah Agung hanya meminta pemerintah meninjau sistem pendidikan nasional.Dalam kaitannya dengan ujian nasional (UN), Mahkamah Agung (MA) juga memerintahkan pemerintah untuk mengambil langkah konkret mengatasi gangguan psikologi dan mental peserta didik akibat UN tersebut"
Jadi dari kutipan tersebut cukup jelas untuk disikapi bahwa UN memang tetap ada dan akan ada hanya mungkin akan ada perbaikan-perbaikan.Untuk itu sikap yang paling tepat dan bijak sana adalah ayo kita tingkatkan mutu belajar dan pembelajarannya agar ujian nanti berhasil sukses

Jumat, 20 November 2009

SEPUTAR UJIAN NASIONAL 2010

Ujian nasional adalah kegiatan puncak bagi peserta didik terutama di SMA merupakan jembatan terakhir sebelum melangkang ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.Terlepas dengan adanya pro dan kontra tentang UN itu sendiri yang pasti KELULUSAN itu ada karena adanya UJIAN NASIONAL.

Ujian nasional tahun pelajaran 2009-2010 ini sebagaimana yang terungkap pada Permen no.75 tahun 2009 terdapat beberapa hal yang perlu disimak seperti :

  1. adanya ujian ulang bulan Mei (pasal 6 ayat 1)
  2. peserta ujian silang, pengawas justru dari sekolah/tidak silang (pasal 14 ayat 2)


Untuk kedua hal tersebut agar tersosialisasi lebih awal agar kelak tidak terjadi permasalahan dilapangan baik di kalangan siswa, sekolah, orang tua ataupun masyarakat secara luas.

Untuk batas atau standar minimal lulus tahun ini kriterianya :

a. memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang
diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran
dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya;

Selasa, 21 Juli 2009

Potensi Siswa kelas X

Dari hasil PPDB online 2009 terdapat data siswa kelas X tahun pelajaran 2009-2010 sebagai berikut:
70% berasal dari wilayah Pademangan
8% berasal dari Sunter
6% berasal dari Tanjung Priok
16% berasal dari wilayah lainnya

Dari data tersebut diketahui bahwa sebagian besar siswa kelas X berada di sekitar sekolah ,artinya mereka memiliki jarak tempuh kesekolah dalam waktu yang relatif pendek.Dengan demikian kebijakan masuk sekolah jam 06.30 tidak meimbulkan persoalan.Selanjutnya mereka memiliki waktu yang cukup untuk segala persiapan menuju sekolah.Jadi secara potensial para siswa dalam kondisi siap.

Disisi lain dari aspek ekonomi masayarakat disekitar sekolah berada pada taraf menengah kebawah, artinya daya dukung terhadap proses pendidikan secara potensial perlu mendapatkan perhatian pihak pengelola pendidikan karena aspek ekonomi memiliki korelasi dengan proses pendidikan itu sendiri.

Dari aspek lainnya menunjukkan bahwa nama besar SMAN 40 nampaknya kurang terdengar pada masyarakat yang berada diluar Pademangan, hal ini akan terkait dengan pilihan-pilihan sekolah dimana ada pilihan lain dimasyarakat diluar Pademangan.Untuk itu perlu adanya program pengenalan sekolah secara intensif kepda masyarakat agar animo bertambah dan pada gilirannya seleksi makin keta dan hasilnya akan lebih berkualitas,khususnya intake siswa kelas X.

Senin, 29 Juni 2009

DATA PESERTA DIDIK


Terima kasih telah menjadikan SMAN 40 sebagai alternatif untuk mengukir masa masa depan anak-anak kita.Kejujuran dan transparansi merupakan modal yang kita miliki untuk membangun dan membesarkan SMA Negeri 40.

Sebagai bahan pertimbangan masyarakat untuk menetapkan pilihannya di SMA Negeri 40 Jakarta dapat melihat data yang kami sajikan diatas.Dengan demikian diharapkan pilihan anda merupakan pilihan yg ceras dan bijaksana.

Sabtu, 27 Juni 2009

STATISTIK PESERTA DIDIK SMA 40


Keadaan Peserta didik akhir Tahun Pelajaran 2008-2009
yang digambarkan pada data disamping ini menunjukkan bahwa sekolah masih harus tetap berbenah meningkatkan diri dalam segala aspek untuk mencapai target yang telah ditetapkan seperti:
Kelulusan 100%
Kenaikan kelas 100%
Masih ada 6 siswa yang belum lulus ujian nasional dan 22 siswa yang tidak naik kelas, merupakan salah satu indikator perlunya usaha yang lebih baik lagi di tahun mendatang.

Jumat, 26 Juni 2009

Menyongsong Tahun pelajaran 2009-2010

Sekolah telah berbenah diri dengan serangkaian kegiatan menjelang tahun pelajaran 2009-2010 yaitu Rapat kerja,Penerimaan Peserta Dididik Baru(PPDB) dan kegiatan lainnya .
Tanpa terasa kita telah memasuki tahun kedua menyongsong pelaksanaan Sistem Kredit Semester di SMA. Apa yang sudah kita lakukan untuk hal itu? Ada yang bersikap skeptis,ada pula yang pesimis,namun tidak sedikit yang bersikap optimis.Sikap yang terakhir iunilah yang diharapkan karena suka atau tidak kita harus berubah.Perubahan itu bersifat abadi di dunia ini walau terkadang kita tidak menghendakinya.

Bagi yang optimis perubahan sudah dilakukan dan dirasakan positif misalnya pembelajaran melalui sistem moving class dengan segala konsekuensinya yang menuntut kreatif,inovatif dan menyenangkan diantaranya pembelajaran berbasis ICT.Dua hal itu merupakan syarat mutlak untuk meningkatkan akselerasi pembelajaran dengan keterbatasan waktu yang ada.Sedangkan yang bersikap skeptis dan pesimis tentunya sistem moving class dan pembelajaran ICT akan menjadi beban berat.Didepan kita terdapat pilihan-pilihan yang harus kita pilih, acuannya bukan subyektifitas atau selera melainkan tuntutan zaman,dan peningkatan mutu tentunya. Untuk itu kata kuncinya hanya satu yakni tetap harus belajar.Belajar dan belajar sehingga akan terjadi perubahan dari learning person ke learning organization.

Berikut ini data survey yang dilakukan Litbang beberapa waktu lalu tentang sistem moving class
1.Siswa yang menginginkan moving class tetap berjalan 88,89%
2.Siswa yang menginginkan sistem kelas permanen 11,11%

Kita hidup dilingkungan pendidikan tentunya bersikap rasional lebih bijak daripada mengedepankan emosional.Selanjutnya kita menuju profesional dan bermakna bagi kehidupan bangsa .Dengan demikian Strategi belajar moving kelas pada tahun pelajaran 2009-2010 merupakan inovasi dan pilihan yang tepat untuk senatiasa meningkatkan mutu pembelajaran agar lebih menyenagkan dan bermakna